Lombok Barat, NTB – Menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Barat tahun 2024, Polres Lombok Barat di bawah Polda NTB terus mengintensifkan berbagai upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Salah satunya adalah kegiatan Subsatgas Preemtif Binmas melaui silaturahmi dan dialogis yang pelaksanaannya pada Jumat (16/8/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan situasi tetap aman, damai, dan sejuk di wilayah hukum (Wilkum) Lombok Barat selama proses pemilihan berlangsung.
Kegiatan Subsatgas Preemtif Binmas
Subsatgas Preemtif Binmas melaksanakan kegiatan yang memfokuskan pada silaturahmi dan dialogis. Bersama dengan tokoh masyarakat (Tomas) dan tokoh adat (Toda) di Desa Bajur, Kecamatan Labuapi.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Yang mungkin timbul menjelang pesta demokrasi di Lombok Barat,” ungkap Kasi Humas Polres Lombok Barat, AKP I Gede Gumiarsana.
Silaturahmi dan Dialogis dengan Tomas dan Toda
Dalam kegiatan tersebut, Subsatgas Binmas mengedepankan pendekatan persuasif melalui silaturahmi dan dialogis.
Mereka memberikan himbauan kepada masyarakat, khususnya kepada Tomas dan Toda, agar berperan aktif dalam menjaga Kamtibmas.
“Melalui interaksi ini, sehingga masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi konflik. Serta turut serta dalam menciptakan suasana yang kondusif selama tahapan pemilihan berlangsung,” ungkapnya.
Pentingnya Peran Aktif Masyarakat dalam Menjaga Kamtibmas
Keamanan dan ketertiban bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Dalam konteks ini, Subsatgas Binmas mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas wilayah.
“Peran aktif masyarakat dalam melaporkan potensi gangguan, memberikan informasi terkait,” ujarnya.
Serta mengikuti aturan yang ada sangat penting untuk menciptakan pemilihan yang aman dan damai.
Pendekatan Humanis dalam Menjaga Kamtibmas
Subsatgas Preemtif Binmas menggunakan pendekatan humanis dalam setiap kegiatannya.
Pendekatan ini menekankan pada pentingnya komunikasi dua arah antara aparat kepolisian dan masyarakat.
Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat merasa lebih dekat dan percaya kepada aparat, sehingga lebih mudah diajak bekerja sama dalam menjaga keamanan.
“Menjaga Kamtibmas menjelang pemilihan umum bukanlah tugas yang mudah. Berbagai tantangan dapat muncul, mulai dari potensi konflik antarpendukung calon hingga penyebaran hoaks yang dapat memicu konflik sosial,” terangnya.
Oleh karena itu, kegiatan oleh Subsatgas Binmas menjadi sangat krusial. Dengan terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan Masyarakat. Sehingga aparat kepolisian dapat mendeteksi potensi masalah lebih dini dan mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan.