Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat – Semangat kemerdekaan dan semangat budaya menyatu dalam gelaran seni budaya Peresean bertajuk “Babar Pusake” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Acara ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 dan sekaligus memperingati ulang tahun Desa Mareje yang ke-27.
Antusiasme Masyarakat dan Dukungan Penuh dari Aparat
Pembukaan acara yang berlangsung pada Senin, 26 Agustus 2024, di Lapangan SMPN 3 Lembar, Dusun Ganjar, Desa Lembar Selatan, dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Anggota DPRD Lombok Barat, Hery Irawan, S.Pd., Kapolsek Lembar, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., serta Kepala Desa Mareje, H. Muhsin Salim, S.Pd.
Kapolsek Lembar, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya menjaga keamanan dan sportifitas selama pergelaran berlangsung. “Kegiatan ini bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang persatuan dan pelestarian budaya. Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban agar acara ini berjalan lancar,” ujarnya.
“Babar Pusake”: Semangat Persatuan dan Pelestarian Budaya
Ketua Panitia, H. Rusman, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa tema “Babar Pusake” dipilih untuk menggambarkan semangat persatuan dan pelestarian budaya Sasak. “Peresean adalah warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan. Melalui acara ini, kita berharap dapat mempererat tali persaudaraan antar warga dan sekaligus mengangkat kembali nilai-nilai luhur budaya Sasak,” ungkapnya.
Kepala Desa Mareje, H. Muhsin Salim, S.Pd., juga menyampaikan harapannya agar acara ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan dan cinta tanah air. “Mari kita jadikan perayaan HUT RI ke-79 dan ulang tahun desa ini sebagai ajang untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa,” ajaknya.
Peresean: Atraksi Budaya yang Memukau
Acara dimulai dengan pertandingan peresean dari para pepadu pemula, diikuti oleh pertandingan dari para pepadu senior. Para pepadu yang bertanding menggunakan rotan sepanjang kurang lebih 1 meter dan ende (tameng) yang terbuat dari kulit sapi. Pertarungan berlangsung selama 3 ronde untuk pepadu pemula dan 4 ronde untuk pepadu senior, dengan durasi masing-masing ronde sekitar 3 menit.
Meski penuh semangat kompetisi, para pepadu tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas. Hal ini sesuai dengan harapan Kapolsek Lembar yang menekankan pentingnya menjaga sportifitas dalam setiap pertandingan.
Kolaborasi Pengamanan untuk Kelancaran Acara
Untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara, pihak panitia bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas, Babinsa Desa Mareje, serta Piket SPK III Polsek Lembar. Kolaborasi ini berhasil menciptakan suasana yang aman dan kondusif selama acara berlangsung.
Peresean “Babar Pusake”: Lebih dari Sekadar Hiburan
Gelaran seni budaya Peresean “Babar Pusake” ini bukan hanya sekadar hiburan semata. Lebih dari itu, acara ini menjadi simbol semangat persatuan, semangat pelestarian budaya, dan semangat cinta tanah air. Semoga semangat ini terus berkobar, tidak hanya di Desa Mareje, tetapi juga di seluruh pelosok negeri.